Rabu, 14 Juli 2010

Riset Operasi

Terkadang suatu industri atau institusi kesulitan dalam menyediakan dan mengalokasikan sumber dayanya dikarenakan jenis sumber daya serta tujuan yang beragam, maka diperlukan teknik teknik riset operasi untuk mengoptimalkan alokasi ataupun penyediaan sumber daya untuk mencapai tujuan.
Metode lama dalam hal pengalokasian ataupun penyediaan adalah dengan menggunakan pegalaman atau kebiasaan dan mungkin juga kebijakan dari pimpinan, namun seiring berjalannya waktu maka semakin kompleks lah permasalahan yang dihadapi, untuk itu perlu dilakukan perhitungan perhitungan kuantitatif untuk memutuskan pengalokasian atau penyediaan sumber daya tersebut.



Penggunaan metode ilmiah pertama kali diperkenalkan dalam dunia mliter pada permulaan perang dunia kedua, metode ini diterapkan pada berbagai macam operasi militer dengan tujuan akhir adalah kemenangan perang. Manajemen militer inggris dan amerika menggunakan kemampuan para ahli untuk melakukan riset pada operasi operasi militer, keberhasilan riset ini antara lain adalah pada kemenangan angkatan udara inggris di atlantik utara.
Riset operasi kemudian digunakan oleh dunia industri setelah berakhirnya perang dunia 2, apalagi pertumbuhan industri saat itu sangat tinggi, masalah yang timbul pada dunia industri pada dasarnya sama dengan permasalahan yang timbul pada operasi militer, walaupun konteksnya berbeda. Pengetahuan tentang riset operasi semakin berkembang seiring dengan manfaat yang dirasakan oleh dunia industri dalam memanfaatkan riset operasi

Pengertian Riset Operasi
  • P.M. Morse dan G.E Kimbal dalam bukunya Methode of Operation Research, mendefinisikan riset operasi sebagai metode ilmiah (scientific method) yang memungkinkan para pemimpin/ manager mengambil keputusan mengenai kegiatan yang mereka tangani dengan dasar kuantitatif.
  • G.W. Churchman, R.L. Arkoff dan E.I. Arnof dalam bukunya Introduction to Operation Research, mendefinisikan riset operasi sebagai metode-metode, teknik teknik dan peralatan ilmiah dalam menghadapi masalah masalah yang timbul didalam organisasi dengan tujuan ditemukannya pemecahan optimum atas masalah tersebut
  • D.W. Miller dan M.K. Starr dalam bukunya Executif Decisions and Operation Research, mengemukakan bahwa riset operasi adalah peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan, matematika dan logika dalam kerangka pemecahan masalah masalah yang dihadapi sehari hari sehingga akhirnya permasalahan tersebut dapat dipecahkan secara optimal.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa riset operasi adalah proses pengambilan keputusan yang optimal dengan metode kuantitatif dengan penyusunan model matematis yang didapat dari permasalahan permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan.

Linear programming
Merupakan suatu model umum untuk mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumber sumber yang terbatas ke beberapa kegiatan yang mempunyai sumber daya yang sama dengan tujuan yang berbeda. Permodelan matematis yang diselesaikan adalah fungsi linier (berderajat 1).dari permodelan matematis ini kemudian dicari alternatif pengalokasian yang paling optimal menurut matematis.

Fungsi
  1. Fungsi tujuan (objective function). Adalah fungsi yang menggambarkan tujuan/ sasaran dalam permasalah linier programming, yang berkaitan dengan pengaturan sumber daya untuk memperoleh keuntungan yang maksimal atau biaya minimal. Besarnya nilai dinyatakan dalam huruf ‘Z’
  2. Fungsi batasan ( constrain function). Adalah fungsi yang menyatakan batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan agar fungsi tujuan optimal.
  • Fungsi batasan fungsional yaitu fungsi batasan yang dioptimalkan yang berpengaruh pada fungsi tujuan
  • Fungsi batasan non negatif (non negative constrain) adalah fungsi batasan yang menyatakan bahwa sumber daya lebih dari 0, X >= 0
Asumsi
  • Proportionality. Naik turunnya nilai ‘Z’ dan penggunaan sumber daya atau fasilitas yang tersedia akan berubah sebanding denganperubahan tingkat kegiatan
  • Additivity. Nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi. Jadi anata x1 dan x2 tidak terikat (tidak ada krelasi) masing masing mempunyai peranan sendiri dalam menaikkan nilai ‘Z’
  • Divisibility. Keluaran (output) yang dihasilkan dapat berupa bilangan pecahan, demikian juga dengan fungsi tujuan
  • Certainty (Deterministic). Semua parameter yang terdapat dalam model matematis ditentukan/ diperkirakan. Parameter adalah masukan konstan, contoh pada fungi 2x1+3X2. X1, X2 adalah tingkat kegiatan, 2X1+3X2 adalah banyaknya suber yang diperlukan sedangkan 15 merupakan kapasitas yang tidak boleh dilampaui (terbatas)
Sumber : Penelitian Operasional, Heri Sunaryo, S.Si.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi Massa & Kondisi Masyarakat di Indonesia

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai tingkah laku manusia. Psikologi massa merupakan cabang dari psikologi sosial yang mem...